Rabu, 01 Agustus 2012

Tanda-Tanda

"Tik-tok-tik-tok" ya seperti itu lah bunyi pengharapan yang rasanya semakin nyata. Perkenalan itu telah sukses menyihir semua memori yang saya simpan baik-baik di dalam kenangan lama. Kebiasaan itu  pun telah kembali. Saya kini tidak lagi menyukai es krim vanila, saya kembali setia pada segelas es krim cokelat. Dan apakah ini pertanda bahwa rasa cinta saya juga akan kembali? Entahlah saya pun tidak ingin banyak tahu.

Sepertinya mesin waktu berputar terlalu cepat. Hingga saya tidak mampu menahan putaran untuk menikmati setiap hal kecil lagi dalam lelehan es krim cokelat ini. Mungkin terlalu nikmat, atau terlalu sulit jika saya harus mencernanya secara perlahan. Seolah-olah es krim cokelat ini meleleh bahkan mencair seketika diterpa sinar matahari yang terlalu terik menyengat di luar kedai es krim siang ini.

Bukan tanda sembarang tanda. Esoknya, tepat seperti dugaan saya, kamu hadir lagi dengan jarak hanya sekitar satu meter dari tempat saya berdiri, memasuki pintu kedai es krim yang khas seperti pintu-pintu di film cowboy. Namun sepertinya ada yang berbeda karena ternyata kamu tidak sedang asik duduk sendiri menikmati es krim favoritmu, melainkan asik berbincang dengan seorang perempuan muda dengan body layaknya  gitar spanyol.

(bersambung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar