Rabu, 11 Juli 2012

Tanda

Tanda… Es krim cokelat… Dan kamu dalam hidup saya.

Ada yang tau tidak? Sebenarnya saya jatuh cinta namun saya ini gila. Seperti es krim cokelat yang nanti saya biarkan mencair karena sensasinya dapat membuat senyum saya tertarik dari sudut kanan bibir saya saja.  Ya, seperti es krim cokelat yang selalu saya pandangi hingga mencair dan melebur bersama topping warna-warni. Cinta. Iya cinta, bisa saya dapat seperti saya sedang menunggu es krim cokelat di sebuah kedai tadi. Menunggu. Bisa sebentar bisa lama dalam balutan waktu. Lalu, saya teringat dia yang menemui saya selama beberapa hari kemarin. Ia bertanya, mengapa saya berubah? Saya hanya tersenyum.



Ia mengajarkan saya banyak hal. Bahkan ia menjadi orang yang paling berjasa dalam hidup saya. Ia selalu mengantarkan es krim cokelat ke pangkuan saya dengan tersenyum. Sayang, ia tidak pernah mau makan es krim kesukaan saya bersama. Alasannya sederhana, takut ia menjadi rakus. Kasihan saya.



Sejak saat itu saya menemui manusia berpakaian putih. Ia berbisik kepada saya, katanya “kamu sakit”. Saya hanya tersenyum. Ia bilang saya aneh. Saya tersenyum lagi. Ia menggeleng dan tersenyum. Lalu saya berikan ia hadiah “es krim cokelat”. Dan saya pergi dengan tatapan nanar.

Saya mulai termenung di tempat yang sama, kedai es krim. Saya kembali memesan pesanan yang sama, es krim cokelat dengan beberapa topping di atasnya. Selang menunggu es krim tiba saya membuka ponsel dan mengirimkan pesan padanya “jauhi saya”. Kemudian hari itu selesai.

Pertanyaan yang selalu menghantui nalar saya adalah, mengapa? Mengapa? Dan mengapa? Saya tidak tau ini berawal dari mana, yang pasti saya mengubah hidup saya sejak ia tidak mau makan es krim cokelat bersama saya. Juga sejak saya menjadi “gila”. Saya tidak mau ke mana-mana selain ke kedai es krim dan gambar pintu di balik dinding kamar saya. Tidak ada yang tau apa yang saya perbuat di kedai es krim juga di balik dinding itu. Hanya saya dan pegawai es krim yang tau, bukan dia.

Awalnya, ini baru awalnya. Coba tanyakan pada pegawai kedai es krim saja, jangan tanya pada saya, apalagi dia. Apa yang terkadang saya lakukan dengan es krim cokelat? Coba tebak. Dengan es krim cokelat dan meja di tempat saya termenung semua hal akan terungkap.


(bersambung..)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar